Jurnal Ekonomi Dan Bisnis

Rabu, 28 November 2018

KOMPENSASI DAN PENGERTIAN KOMPENSASI

1.      Pengertian Kompensasi
              Kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas ajasa atau kerja mereka, baik berbentuk barang langsung maupun tidak langsung. Secara garis besar kompensasi merupakan hal yang sangat penting untuk bias meningkatkan kinerja karyawan agar lebih produktif.
Menurut malayu S.P. Hasibuan (2006:118) kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung ataupun tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.
Menurut Andrew E. Sikula dalam Mangkunegara (2013:83). Kompensasi menrupakan sesuatu yang dipertimbangkan sebagai sesuatu yang sebanding. Dalam kepegawaian, hadiah yang bersifat uang merupakan kompensasi yang diberikan kepada pegawai sebagai penghargaan dari pelayanan mereka. Bentuk-bentuk pemberian upah, bentuk upah, dan gaji digunakan untuk mengatur pemberian keuangan antara majikan dan pegawai.
              Simamora dalam M. Khadarisman (2012:10) kompensasi meliputi kembalian-kembalian finansial dan jasa-jasa terwujud dan tunjangan-tunjangan yang diterima karyawan sebagai bagian dari hubungan kepegawaian. Kompensasi merupakan apa yang diterima karyawan sebagai ganti kontribusi mereka kepada organisasi.
Dari beberapa dedefinisi tentang kompensasi diatas penulis menyimpulkan bahwa kompensasi merupakan imbaln atau penghargaan yang berupa uang atau yang lainnyabaik secara langsung maupun tidak langsung dari perusahaan kepada karyawan atas jasa dan kontribusinya kepada perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan.
1.         Tujuan Kompensasi
              Tingka Kompensasi absolut pegawai menentukan skala kehidupannya. Sedangkan kompensasi relatif menunjukan status, martabat, dan harkat pegawai. Oleh karena itu, bila para pegawai memandang kompensasinya tidak memadai, prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja mereka bisa turun secara dramatis. Menurut M. Kadarisman (2012:88) dijelaskan tujuan Kompensasi adalah :
a)        Memperoleh personalia yang qualifieq kompensasi perlu diterapkan    cukup tinggi untuk menarik para pelamar.
b)        Mempertahankan para karyawan yang ada sekarang bila tingkat kompensasi tidak kompetatif niscaya banyak karyawan yang baik akan keluar.
c)        Menjamin keadilan, administrasi pengupahan dan penggajian berusaha untuk memenuhi prinsip keadilan.
d)       Menghargai perilaku yang diinginkan, kompensasi hendaknya mendorong perilaku-perilaku yang diinginkan.
e)        Mengendalikan biaya-biaya, suatu program kompensasi yang rasional membantu organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan sumber daya manusia pada tingkat biaya yang layak.
f)         Memenuhi peraturan-peraturan legal, seperti aspek-aspek manajemen  personalia lainnya, administrasi kompensasi menghadapi batasan-batasan legal.
Menurut Samsudin dalam M. Kadarisma (2012;7) mengemukakan bahwa tujuan pemberian kompensasi adalah :
a.         Pemenuhan kebutuhan ekonomi, karyawan menerima kompensasi berupa upah, gaji atau dengan kata lain kebutuhan ekonominya.
b.        Meningkatkan produktivitas kerja, pemberian kompensasi yang makin baik akan mendorong karyawan bekerja secara produktif.
c.              Memajukan perusahaan atau organisasi, semakin berani suatu organisasi memberikan kompensasi yang tinggi, semakin menunjukan betapa makin suksesnya organisasi sebab pemberian kompensasi yang tinggi hanya mungkin apabila pendapatan organisasi atau perusahaan yang digunakan untuk itu makin besar.
d.        Menciptakan keseimbangan dan keahlian, ini berarti bahwa pemberian kompensasi berhubungan dengan persyaratan yang harus dipenuhi oleh karyawan pada jabatan sehingga tercipta keseimbangan antara input (syarat-syarat) dan output.

            Adanya pemberian kompensasi bukan saja dapat menguntungkan para karyawan tetapi juga organisasi yaitu organisasi akan merasa puas telah dapat berbuat sesuatu yang tebaik bagi karyawannya. Hal ini dapat ditempuh oleh organisasi karena kondisi organisasi tentu saja juga semakin sehat dan berkembang. Dengan adanya pemberian kompensasi yang tepat, baik jumlah maupun waktunya, maka semua karyawan akan dapat bekerja dengan tenang dan mengkonsentrasikan seluruh pikirannya untuk menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
2.        Jenis-Jenis Kompensasi
               M. Kadarisman (2012:122-402) mengemukakan bahwa jenis-jenis kompensasi adalah sebagai berikut:
a.         Upah adalah balas jasa yang dibayarakan kepada pekerja harian yang berpedoman atas perjanjian yang disepakati membayarnya.
b.        Insentif adalah program-program kompensasi yang mengaitkan bayaran (pay) dengan produktivitas.
c.         Tunjangan adalah pembayaran dan jasa-jasa yang melindungi dan melengkapi gaji pokok, dan perusahaan membayr semua atau sebagian dari tunjangan ini. Adapun jenis-jenis tunjangan yang diberikan perusahaan terhadap karyawannya adalah :
1)    Tunjangan Hari Raya
Tunjangan yang diberikan kepada karyawan pada hari-hari besar keagamaan.
2)    Tunjangan Kesehatan
Tunjangan kesehatan merupakan merupakan bagian dari penghasilan karyawan diluar gaji pokoknya. Saat ini sudah semakin banyak perusahaan yang memperhatikan kesejateraan karyawannya dengan cara memberikan Tunjangan kesehatan karyawanwalau setiap perusahaan berbeda-beda dalam penerapannya.
3)    Tunjangan Kecelakaan
Tunjangan Kecelakaan adalah tunjangan yang diberikan perusahaan kepada karyawan, untuk menaggulangi hilangnya sebagian atau seluruh penghasilan yang dakibatkan oleh kecelakaan kerja, maka perlu adanya jaminan kecelakaan kerja.
4)    Tunjangan Hari Tua
Tunjangan hari tua adalah penghasilan yang dibayarkan sekaligus oleh badan penyelenggara tunjangan hari tua kepada orang pribadi yang telah mencapai usia pensiun.
5)    Tunjangan Perumahan
Tunjangan perumahan adalah subsidi berkala yang diberikan secara terus-menerus kepada pemilik rumah atau kepada oemberi sewa rumah untuk menggantikan sejumlah biaya atas pembelian rumah mereka atas jasa-jasa perumahan.
d.             Jenis kompensasi lain yang ditetapkan perusahaan adalah berupa pemberian bonus. Pemberian bonus kepada karyawan ini dimaksudkan untuk meningkatkan produktifitas kerja dan semangat kerja karyawan.
e.              Pelengkap adalah salah satu bentuk pemberian kompensasi berupa penyediaan paket dan proram-program pelayanan karyawan, dengan maksud pokok untuk mempertahankan keberdayaan karyawan sebagai anggota organisasi dalam jangka panjang.
f.              Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dari statusnya sebagai seorang oegawai yang memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan perusahaan.
g.             Pensiun adalah dana yang dibayarkan secara reguler dengan interval tertentu kepada seorang pekerja (dan keluarganya) setelah berhenti dari perusahaan.
Tabungan hari tua adalah jaminan yang dipupuk oleh pegawai sendiri dan bantuan perusahaan disamping pensiun yang diterima

Indikator Penilaian Kinerja


    Mangkunegara (2010:13) memaparkan indikator yang digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya kinerja yaitu sebagai berikut :
a)          Prestasi kerja yaitu keterampilan yang dimiliki oelh karyawan. Indikator variabel ini diukur dari persepsi responden mengenai karyawan yang luas dalam menyelesaikan tugasnya sendiri maupun dalam kelompok dengan baik.
b)             Kecekatan kerja yaiyu seberapa tingkat kecekatan karyawan bisa menyelesaikan pekerjaan secara rutin. Variabel ini diukur dari persepsi responden mengenai kemampuannya melakukan pekerjaan dengan cekatan.
c)         Ketepatan waktu yaitu sesuai tidaknya waktu penyelesaian pekerjaan dengan waktu yang ditetapkan sebelumnya. Indikator variabel ini diukur dari persepsi responden mengenai karyawan selalu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditetapkan sebelumnya.
d)        Kerjasama yaitu kemampuan untuk bekerjasama dengan rekan sekerjanya, bawahan maupun atasan, indikator variabel ini diukur dari persepsi responden mengenai kemapuan karyawan dalam bekerjasama dengan karyawan lain untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
e)         Tingkat kesalahan kerja yaitu penyelesaian pekerjaan olej karyawan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan indikator variabel ini  diukur dari persepsi responden mengenai kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan tanpa kesalahan.
f)         Tanggung jawab yaitu karyawan memiliki ras tanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik. Indikator variabel ini di ukur dari persepsi responden mengenai karyawan memiliki rasa tanggung jawab untuk menyelesaikan tug

Senin, 26 November 2018

Metode Pendekatan Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Sumber Daya Manusia


   Melayu S.P Hasibuan (2017:16) mengemukakan bahwa dalam mempelajari MSDM ada 3 (tiga) pendekatan yaitu :
a.       Pendekatan Mekanis
Mekanis merupakan proses penggantian peranan tenaga kerja manusia dengan mesin untuk menjalankan pekerjaan. Pendekatan mekanis ini menitik beratkan analisisnya kepada spesialisasi, efektivitas standarisasi dan memperlakukan karyawan sama dengan mesin.
b.      Pendekatan Paternalis
Pada pendekatan paternalis, manajer dalam mengarahkan bawahannya bertindak seperti bapak terhadap anaknya. Para bawahan diperlakukan dengan baik, fasilitas-fasilitas diberikan, dan bawahan dianggap sebagai anak-anaknya. Hal ini menyebabkan bawahan menjadi manja, malas sehingga produktivitasnya menjadi menurun.
c.       Pendekatan Sistem Sosial
Pendekatan sistem sosial ini memandang bahwa perusahaan adalah salah satu sistem yang kompleks yang beroperasi dalam lingkungan yang kompleks. Pendekatan sistem sosial hendaknya menekankan kepada kesadaran atas tugas dan tanggung jawab setiap individu maupun kelompok yang didasari oleh sebuah pemahaman bersama dari sebuah sistem nilai sehingga kinerja karyawan lebih optimal.
1.      Pengembangan Sumber Daya Manusia
Manusia pada hakekatnya adalah mahluk sosial, dimana secara naluri manusia hidup berkelompok dan saling membutuhkan. Kebutuhan merupakan fundamen yang mendasar perilaku karyawan. Kita tidak mungkin memahami perilaku pegawai tanpa mengerti kebutuhannya. Apabila kebutuhan karyawan tidak terpenuhi maka karyawan tersebut akan memperlihatkan perilaku gembira sebagai rasa puasnya sedangkan dalam teori kebtuhannya tersebut Maslow yang dikutip oleh Mangkunegara (2017:95) mengemukakan terdapat 5 (lima) heraki kebutuhan manusia yaitu :
a.          Kebutuhan fisikologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum,
      Perlindungan fisik, bernafas, seksual. Kebutuhan ini merupakan keutuhan tingkat rendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar.
b.         Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman,bahaya, pertentangan dan lingkungan hidup.
c.         Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan diterima oleh sekelompok, berinteraksi dam kebutuhan untuk mencitai dan dicintai.
d.        Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan menggunakan keterampilan (skill) dan potensi.

Pengertian Sumber Daya Manusia dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia selalu berperan aktif dalam setiap organisasikarena menjadi perencanaan, perilaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi, tujuan ini tidak mungkin tercapai tanpa peran aktif karyawan. Dalam mengelola dan mengatur karyawan tidaklah mudah karena manusia memiliki pikaran, perasaan, status dan latar belakang yang berbeda yang berbeda sehingga tidak bias dikuasai sepenuhnya. Status dan latar belakang yang berbeda-beda maka timbulah suatu ilmu mengenai sumber daya manusia yang meniitik beratkan pengkajian pada pengelola serta berupaya mengkoordinasikan persoalan-pesoalan agar menjalankan peran serta tugasnya secara baik serta dapatmemberikan kontribusi yang optimal bagi organisasi.
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2006:10) Manajemen Sumebr Daya Manusia adalah  ilmu dan seni mengatur hubungan dan pernanan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, jelas bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia menitik beratkan pada bagaimana mengelola karyawan sebagai asset utama perusahaan karena keberhasilan perusahaan tergantung dari kinerja efektif dari karyawan itu sendiri. Manajemen sumber daya manusia dapat disimpulkan sebagi pengelola organisasi yang meliputi praktik dan kebijakan baik secara individual maupun kolektif terdapat asset manusia sehingga memberikan kontribusi optimal dalam mencapai tujuan organisasi.Oleh karena itu sumber daya manusia harus diperhatikan sehingga berdaya guna dan berhasil dalam mencapai suatu tujauan organisasi.

2.  Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
   Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2006:21) Fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi perencanaan, Pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisplinan, dan pemberhentian.
1.  Perencanaan
Perencanaan (human Resources Planning) adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif dan efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan.
2.  Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi.
3.  Pengarahan
Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan, agar mau bekerja sama dan bekerja efetif serta efisien dalam memabntu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
4.  Pengendalian
Pengendalian adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan, agar mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana.
5.  Pengadaan
Pengadaan adalah proses penarikan seleksi,penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
6.  Pengembangan
Pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.
7.  Kompensasi
Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung, uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.
8.  Pengintegrasian
Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan.
9.  Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun.
10.  Kedisiplinan
Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma sosial.
11.  Pemberhentian
Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan perusahanaan, kontrak kerja berakhir, pensiun dan sebab-sebab lainnya.
          Dan peneliti berpendapat bahwa fungsi manajemen tidak bias dipisahkan dengan fungsi manajemen lainnya karena sudah menjadi suatu tatanan yang menyeluruh untuk membangun dan mengembangkan sumber daya manusia agar dapat maju berkembang dalam suatu organisasi atau lingkungan kerja instansi.

Tingkatan Manajemen


Setiap manajer pada tingkatan yang berbeda berurusan dengan hal-hal yang berbeda pula (Robbins dan Coulter, 2004:5). Salah satu cara menggambarkan perbedaan itu adalah dengan mengelompokan para manajer sebagai berikut:
a)      Manajer Lini Pertama (Penyelia/supervisors) merupakan manajemen tingkatan paling rendah dan mengelola pekerjaan individu non manajerial yang terlibat dalam produksi atau pencitaan produk organisasi. Mereka sering disebut penyelia (supervisors), tetapi juga dapat disebut manajer lini, manajer kantor, atau bahkan mandor (foremen).
b)      Manajer Menengah mencakup semua tingkatan manajemen antara tingkat penyelia dan tingkat puncak pada organisasi teretntu. Manajer itu mengelola pekerjaan para manajer ini pertama yang mempunyai nama seperti kepala bagian atau kepala biro, pemimpin proyek,manajer pabrik, atau manajer divisi.
c)      Manajer puncak merupakan orang yang bertanggung jawab atas pengembalian keputusan yang berlingkup seluruh organisasi dan menyusun rencana serta sasaran yang mempengaruhi keseluruhan organisasi itu. Orang-orang itu lazimnya mempunyai nama sebagai wakil presiden pelaksana (executive vice president), presiden, direktur pelaksana, kepala operasi, CEO (Chief Excecutive Officer), pemimpin dewan direktur, (chairman of the board).
Melihat ketiga tingkatan manajerial diatas, terlihat bahwa masing-masing manajerial memiliki tugas dan wewenangnya sendiri, agar tercapai tujuan organisasi secara maksimal maka perlu secara sinergi ketiga manajerial tersebut saling mendukung dan saling berkoordinasi dengan baik, maka komnukiasi antar manajerial si sini sangat diperlukan dalam uapaya ada dalam satu organisasi.
Komunikasi antar manajerial salah satu kunci keberhasilan dalam organisasi tanpa adanya koordinasi dan komunukasi yang baik dari setiap manajerial, maka setiap aktivitas binsis organisasi tidak akan berjalan dengan baik yang pada akhirnya akan berdampak pada kesejahteraan pihak-pihak yang terkait yakni karyawan, konsumen pemilik perusahaan dan pemasok.


Fungsi Manajemen


Fungsi manajemen dalam organisasi merupakan sebuah perangkatyang penting dan suatu hal yang harus dikembangkan demi tercapainya tujuan organisasi serta memberikan kepuasan pada anggita-anggota didalamnya. Bahkan fungsi manajemen menjadi patokan organisasi dalam mencapai tujuan sehingga setiap aktivitas organisasi harus berlandaskan prosedur (SOP) strategi, kebijakan dan aturan yang telah ditetapkan dalam fungsi manajemen (POAC), tujuan dari fungsi majemen secara umum untuk mengendalikan semua aktivitas organisasi dengan baik, sebagai pengebangan kemampuan SDM yang professional, menghasilkan kinerja yang unggul dan hasil kerja yang maksimal serta tercapainya tujuan yang memberikan kesejahteraan  bagi semua pihak yang ada dalam organisasi.
Robbins dan Coulter (2004:&) mengungkapkan pentingnya fungsi manajemen sebagai aktivitas-aktivitas tertentu dalam rangka mengelola pekerjaan secara efisien dan efektif.
Setidaknya menurut Robbin dan Mary terdapat 5 (lima) fungsi manajerial yang harus ada dala sebuah organisasi, berikut dapat dilihat kelima fungsi manajemen tersebut :
a)      Perencanaan (Planning)
b)      Pengorganisasian (Organizing)
c)      Penugasan (Commanding)
d)     Pengkoordinasian (Coordinating)
e)      Pengendalian (Controling)
              Namun yang lebih dikenal dan biasa diguinakan oleh organisasi adalah fungsi manajemen yang dikemukakan oleh George Tery dalam Handoko (2008:3), fungsi manajemen terdiri dari :
a)      Perencanaan (Planning)
b)      Pengorganisasian (Organization)
c)      Penggerakan pelaksanaan (Actuating)
d)     Pengawasan (Controling)
Dari pendapat mengenai fungsi manajemen diatas, secara keseluruhan menempatkan perencanaan (Planning) pada urutan paling atas, dengan demikian para ahli menempatkan perencanaan hal paling penting dalam fungsi manajemen.

Pengertian Manajemen


Manajemen berasal dari bahasa Inggris, management, yang dikembangkankan dari kata to manage, yang artinya mengatur atau mengelola. Kata manage itu sendiri berasal dari bahasa Italia, mannegio, yang diadopsi dari bahasa latin managiare, yang berasal dari kata manus, yang artinya tangan. Jadi manajemen pada dasarnya adalah upaya mengatur segala sesuatu ( sumber daya ) untuk mencapai suatu organisasi.
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2006:09) Manajemen merupakan ilmu dan seni mngetur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
              Marihot Manullang (2008:3) Manajemen merupakan seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan sumber daya, terutama sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.
Menurut Ahli T.Hani Handoko (2010:10). Manajemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan, kepemimpinan dan pengawasan.
Menurut Drs.M. Manullang (2009:15) manajemen yaitu ilmu dan seni pencatatan, pengorganisasian, penyusunan, dan pengarahan, serta pengawasan terhadap suatu sumber daya manusia untuk mencapai sebuah tujuan yang sudah ditetapkan.
              Menurut Hasibuan (2007:10) dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia edisi revisi tahun 2003 mengemukakan bahwa. “Manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.”
Berdasarkan pendapat diatas, dapat dikatakan bahwa manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses, yaitu serangkai tindakan, kegiatan, atau pekerjaan yang mengarah kepada beberapa sasaran tertentu. Melalui pemanfaatan baik ilmu maupun seni seperti, kemampuan dan kemahiran dalam mengerjakan tugas-tugas, memiliki cita rasa yang tinggi dalam pembangunan segala sektor dan mempunyai penampilan yang khas sebagai pengusaha atau pemimpin. Oleh sebab itu sebagai inti kepemimpinan adalah pengambilan keputusan. Untuk melakukan serangkaian tindakan tersebut dapat diidentifikasikan.