Setiap
manajer pada tingkatan yang berbeda berurusan dengan hal-hal yang berbeda pula
(Robbins dan Coulter, 2004:5). Salah satu cara menggambarkan perbedaan itu
adalah dengan mengelompokan para manajer sebagai berikut:
a) Manajer
Lini Pertama (Penyelia/supervisors)
merupakan manajemen tingkatan paling rendah dan mengelola pekerjaan individu
non manajerial yang terlibat dalam produksi atau pencitaan produk organisasi.
Mereka sering disebut penyelia (supervisors),
tetapi juga dapat disebut manajer lini, manajer kantor, atau bahkan mandor (foremen).
b) Manajer
Menengah mencakup semua tingkatan manajemen antara tingkat penyelia dan tingkat
puncak pada organisasi teretntu. Manajer itu mengelola pekerjaan para manajer
ini pertama yang mempunyai nama seperti kepala bagian atau kepala biro,
pemimpin proyek,manajer pabrik, atau manajer divisi.
c) Manajer
puncak merupakan orang yang bertanggung jawab atas pengembalian keputusan yang
berlingkup seluruh organisasi dan menyusun rencana serta sasaran yang mempengaruhi
keseluruhan organisasi itu. Orang-orang itu lazimnya mempunyai nama sebagai
wakil presiden pelaksana (executive vice
president), presiden, direktur pelaksana, kepala operasi, CEO (Chief Excecutive Officer), pemimpin
dewan direktur, (chairman of the board).
Melihat ketiga tingkatan manajerial
diatas, terlihat bahwa masing-masing manajerial memiliki tugas dan wewenangnya
sendiri, agar tercapai tujuan organisasi secara maksimal maka perlu secara
sinergi ketiga manajerial tersebut saling mendukung dan saling berkoordinasi
dengan baik, maka komnukiasi antar manajerial si sini sangat diperlukan dalam
uapaya ada dalam satu organisasi.
Komunikasi antar manajerial salah satu kunci
keberhasilan dalam organisasi tanpa adanya koordinasi dan komunukasi yang baik
dari setiap manajerial, maka setiap aktivitas binsis organisasi tidak akan
berjalan dengan baik yang pada akhirnya akan berdampak pada kesejahteraan
pihak-pihak yang terkait yakni karyawan, konsumen pemilik perusahaan dan
pemasok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar