Tangerang
– Indonesia kembali terkena bencana alam yang berupa tsunami akibat longsoran
dari letusan anak gunung Krakatau, akibatnya sebagian wilayah pesisir pantai di
Banten dan Lampung Selatan tersapu ombak tsunami, yang paling parah di pantai
Tanjung Lesung Pandeglang Banten. Dikabarkan korban tewas mencapai 222 orang,
diperkirakan korban akan terus bertambah.
Humas
BNPB Sutopo menjelaskan dampak kerusakan akibat tsunami Selat Sunda, update
terbaru sebanyak 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung
kuliner rusak,350 unit kapal dan perahu rusak, serta 70 unit kendaraan rusak.
Daerah yang terkena dampak yaitu 10 kecamatan di 3 kabupaten.
Dari
data kerusakan diatas, penulis dapat menyimpulkan kerugian ekonomi akibat
tsunami di Selat Sunda jauh lebih kecil dari musibah gempa dan tsunami di Palu
dan gempa bumi di Lombok. Ini didasarkan atas perhitungan quick count atau perhitungan cepat berdasarkan kepada kerusakan
bangunan, kerusakan insfrastruktur, serta ekonomi produktif yan terdampak.
Selain
dengan menggunakan metode quick count ,
bisa juga menggunakan metode hitung Human
Need Recovery Assestment ( HNRA) artinya berapa dana yang dibutuhkan untuk
pemulihan atau membangun kembali wilayah yang rusak akibat bencana atau
rekrontruksi pasca bencana.
Dalam
musibah kali ini, pemerintah pusat mengalokasikan dana untuk rekontruksi dan
pemulihan atau rehabilitas sebesar 1 miliar rupiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar